Minggu, 18 Mei 2008

Membaca Puisi

Malam ini ada acara pentas seni, salah satu acaranya adalah membaca cerita mini. Saya tertarik dan ikut mengamati acara itu dari sini.

“Gadis itu cantik,” kata salah satu juri yang mengenakan safari

“Iya, namanya Sari. Dia cucunya Pak Rudi.” Saya mendengar percakapan juri, karena saya berdiri persis di belakang juri.

“ Oooo begitu, dia membaca cerita mini atau puisi ?” Tanya juri bersafari.

“Cerita mini lah, ini kan bukan lomba baca puisi.”

“Hhhmmmm …. Tetapi kenapa terdengar seperti sedang membaca puisi ?”

“Dia cucunya Pak Rudi yang memberi donasi untuk acara ini.” Jawab Pak RT yang juga menjadi Juri.

“Lantas …?” lagi-lagi tanya juri bersafari.

Pak RT mengerlingkan mata, seolah memberi tanda. “ Ya … baiklah,” Juri bersafari kini mengerti.

Saya di sini jadi menggerutu sendiri, baca cerita mini kok seperti membaca puisi. Dan … aaahhh sial ternyata si Sari mendapat nilai paling tinggi.

7 Comments:

  1. CIAO ITALIA! said...
    allo

    salam kenal


    unmacchiato.blogspot.com
    Anonim said...
    membaca puisi ,,....?????
    salah satu hal yang banyak ditinggalkan penyair... mereka lebih suka menulis ketimbang membaca puisi.... :D:D:D

    http://diningrat.wordpress.com coment ya sobat... tinggalkan jejakmu disana... okey
    achoer said...
    hehe..lucu tapi bnr ini fakta yg g dipungkiri
    Anonim said...
    sob boleh minta saran dan msukan .....
    wajib kasih saran dan masukan yah ....
    dengan rasa hormat saya undang untuk mampir sejenak di alamat ini http://diningrat.wordpress.com/2009/07/05/persiapan-migrasi-ke-alamat-httpdiningrat-net/
    Indie Book said...
    hahahahaha
    ada ada saja
    admin said...
    salam...
    berkunjung dimari :)
    Anonim said...
    hhmmmm....

Post a Comment